Selasa, 24 Maret 2020

Memahami Rancangan Pembelajaran Inovatif


a.      Pengertian Rancangan Pembelajaran Inovatif


Menurut Smith & Ragan (1999), rancangan pembelajaran adalah proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam pedoman untuk bahan dan aktivitas pembelajaran. Pengertian rancangan pembelajaran sebelumnya dikemukakan oleh Reigeluth (1983) yaitu suatu sistem pengembangan setiap unsur atau komponen pembelajaran, meliputi; tujuan, isi, metode, dan pengembangan evaluasi.

           
ilustrasi
Gagne, Briggs, dan Wager (1992) mengemukakan bahwa rancangan pembelajaran adalah penyiapan kondisi eksternal peserta didik secara sistematis yang menggunakan pendekatan sistem guna meningkatkan mutu kinerjanya. Sejalan dengan itu, Reiser (2002) mengatakan bahwa desain pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem untuk pengembangan program pendidikan dan pelatihan secara konsisten dan teruji.  Dick & Carey (2005) menegaskan desain pembelajaran mencakup seluruh proses yang dilaksanakan dengan pendekatan sistem. Desain sistem itu sendiri meliputi analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.    Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen  menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji. Untuk melihat pengertian desain pembelajaran lainnya silahkan klik laman link berikut http://bit.ly/32vI18U.
Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dapat  dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), dan unsur-unsur lain yang terintegrasi di dalam komponen dan tahapan pembelajarannya.

b.      Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif

Sebagai guru di era industri 4.0 abad 21, Anda diharapkan mampu menjadi agen pembaharuan. Pembaharuan yang saudara lakukan bisa dimulai dari aktivitas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi hingga tindak lanjutnya.  Untuk itu, Saudara perlu memahami beberapa karakteristik rancangan pembelajaran inovatif  abad 21 yang akan Saudara terapkan  dalam RPP.
Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada: Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan, Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti, Kegiatan Penutup, dan atau Penilaian. Hal itu sejalan dengan rencana penguatan karakter siswa pada kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2018).  Pembedanya adalah pada unsur TPACK dan Neuroscience sebagai payung konsep pendekatan maupun model pembelajaran yang dipilih dalam rancangan pembelajaran dan juga adanya STEAM. STEAM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran baru di Indonesia yang rancangannya akan dibahas khusus pada Modul 4 KB 2.  Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 beserta penerapannya dalam RPP, yaitu:
1         Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik berangkat dari paradigma bahwa peserta didik merupakan subjek aktif baik secara individu maupun kolektif.  Belajar tidak lagi mengandalkan informasi dan pengetahuan dari guru semata tapi lebih menerapkan pilihan aneka sumber belajar sesuai dengan perbedaan karakter,  kebutuhan, dan setting yang mengitarinya. Silahkan klik berikut untuk membaca referensi lainnya http://bit.ly/2CD7tP7.
Saudara Pembaca, ciri rancangan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik biasanya tampak pada komponen tujuan, pilihan strategi pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP. Untuk itu, Saudara harus mencermati kalimat rumusan tujuan dan kalimat-kalimat kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik di RPP.  Saudara juga harus mampu membedakan berbagai pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan selainnya. 
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh rumusan tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maupun yang berpusat pada guru.
Berpusat pada Guru
(X)
Berpusat pada Peserta Didik
(√)
Tujuan Pembelajaran
1.       Melalui kegiatan ceramah guru  tentang tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2.      Setelah guru memaparkan materi secara lesan, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
Tujuan Pembelajaran
1.       Setelah  mengamati gambar tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat

2.       Setelah membaca teks powerpoint di layar, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar

Ciri berikutnya, RPP yang berpusat pada peserta didik akan tampak pada pemilihan pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang tepat. Untuk pendekatan pembelajaran yang tepat, bisa dipilih  Saintifik atau STEAM. Problem based learning, project based learning, cooperative learning,  contextual learning, digital learning, atau blended learning adalah pilihan model pembelajaran yang sesuai.  Adapun metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat dilakukan dengan tanya jawab, diskusi, bermain peran, simulasi, permainan, praktek, latihan, penemuan, atau eksperimen.  
Ciri lainnya yang tampak dalam RPP ada pada langkah-langkah pembelajaran.  Berikut contoh deskripsi kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru dan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau siswa.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran berpusat pada Guru
(X)
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran berpusat pada Siswa
(√)
6. Speech Bubble: Rectangle with Corners Rounded: Guru yang aktifGuru memberikan apersepsi kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan
7. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya
    …
6. Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
7. Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi sebelumnya

2         Berorientasi HOTS
Saudara Pembaca, HOTS (Higher Order Thinking Skill)  atau keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987 dalam Mustaghfirin, 2019:2).  HOTS menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.   Untuk memperjelas pemahaman Saudara tentang HOTS, berikut ini disajikan tabel hubungan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan. Klik link berikut untuk mempelajari  HOTS lebih lanjut.  http://bit.ly/2NYBRc5
Tabel 1 Hubungan Level Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
No
Perkembangan Berfikir
Bentuk Pengetahuan (Knowledge Dimension)
Kata Kerja Operasional
Ket Berfikir
1.
Mengingat (C1)
Pengetahuan Faktual
menyebutkan, mendaftar, mengulang, menirukan
Lower Order Thinking Skills (LOT’s)
2.
(Memahami/C2)
Pengetahuan Konseptual
menjelaskan, mengklasifikasikan, menerima, melaporkan
3.
Menerapkan (C3)
Pengetahuan prosedural
menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan
4.
Menganalisis (C4)
Pengetahuan Metakognitif
membandingkan, memeriksa, mengkritisi, menguji
Higher Order Thinking Skills (HOT’s)
Mengevaluasi (C5)
menilai, memutuskan, memilih, mendukung
Mengkreasi(C6)
Membuat, mengkonstruksi, mendesain, berkreasi, mengembangkan, menulis, menyusun
       (Anderson & Krathwohl, 2001).
Adapun ciri rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS akan terlihat pada komponen Indikator  Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai jabaran Kompetensi Dasar (KD), Tujuan, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran dalam RPP.  Dari sini dapat dikatakan bahwa penerapan HOTS di RPP cakupannya lebih luas dibanding unsur-unsur pembelajaran terbaru lainnya. 
Ciri pertama, RPP yang berorientasi HOTS terdapat pada komponen IPK.  Hal ini ditandai dengan penggunaan kata kerja operasional sesuai perkembangan berpikir tingkat tinggi sebagaimana contoh berikut ini: 
Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi
Indikator
3.3  Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan

3.3.1 Menyebutkan macam-macam kata tanya
3.3.2 Membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
4.3  Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis
4.3.1 Menuliskan macam-macam kata tanya
4.3.2 Membuat peta pikiran tentang kata tanya
Dari contoh tersebut, dapat dicermati bahwa indikator 3.3.1 bukan termasuk HOTS karena kata kerja yang dipakai masih pada tingkat  berfikir rendah  C1. Adapun indikator lainnya sudah HOTS karena menggunakan kata kerja tingkat berfikir tinggi C6
Mungkin Saudara akan bertanya, apakah dalam 1 RPP semua indikator harus mengandung HOTS? Jawabannya, sebisa mungkin ya.   Namun tidak semua KD yang ada dalam silabus mengandung unsur HOTS.   Hal ini, tentu saja tidak bisa dipaksakan.   Untuk itu, Saudara perlu mengidentifikasi KD-KD di silabus  yang mengandung unsur HOTS atau tidak, dengan cara:
                       a)      Melakukan linearisasi antara KI-3 dengan KD pengetahuan, dengan mempertimbangkan:
(1)    Tingkat dimensi kognitif pada KD dan KI, dan
(2)    Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
                        b)      Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
                        c)      Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkrit (Kemdikbud, 2018).
Ciri kedua, rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS ada pada rumusan tujuan pembelajaran dalam RPP.  Berikut ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang berorientasi HOTS dan sebaliknya.
Tidak Berorientasi HOTS
(X)
Berorientasi HOTS
(√)
Tujuan Pembelajaran
….
1.      Melalui kegiatan mengamati tumbuhan, siswa dapat mengidentifikasi bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
2.       Setelah mengidentifikasi bagian dari tumbuhan, siswa dapat menyebutkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan yang baik
Tujuan Pembelajaran
….
1.       Melalui kegiatan mengamati tumbuhan, siswa dapat membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
2.       Setelah mengidentifikasi bagian dari tumbuhan, siswa dapat menilai bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan benar
Sekarang, coba Saudara perhatikan! Mengapa tujuan pembelajaran 4 dan 5 pada kolom sisi kanan berorientasi HOTS
Benar sekali, tujuan pembelajaran 4 dan 5 tersebut sudah menggunakan kata kerja operasional kategori berpikir tingkat tinggi pada level C4 dan C5.
Ciri ketiga, RPP yang berorientasi HOTS  ada pada langkah-langkah pembelajarannya. Integrasi HOTS bisa dilakukan pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup.  Berikut ini contoh integrasi HOTS tersebut:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Inti












....
11.      Siswa secara berkelompok mengidentifikasi dan menuliskan bagian dan fungsi tumbuhan serta membuat peta pikiran kata tanya tentang tumbuhan (Critical Thinking and Problem Formulation-4C)
12.      Siswa mengamati dan  mengidentifikasi serta menuliskan bagian dan fungsi dari tumbuhan (Communication-4C)
13.      Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (Mengkomunikasikan)
....
40 menit










Kegiatan
Penutup
..
3.      Guru memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk untuk kelompok belajar yang paling baik
4.      Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa melakukan refleksi kesimpulan kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini:
l Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
l Apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
l Apa yag belum kaian pahami pada pembelajaran hari ini?  (Mengkomunikasikan)
5.      Siswa melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (Critical Thinking and Communication-4C
....
20 menit

Ciri keempat, RPP yang berorientasi HOTS  ada pada komponen penilaian.  Integrasi HOTS pada penilaian biasanya tercermin pada instrumen penilaian yang digunakan, baik berupa tes maupun non tes. Untuk membuat instrumen tes yang berorientasi HOTS, perlu diperhatikan langkah-langkah berikut ini:
a)        Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b)        Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Oleh karena itu saudara secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
c)        Menyusun kisi-kisi soal, Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu Saudara dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (2) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (3) merumuskan indikator soal, dan (4) menentukan level kognitif.
d)        Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual.  Stimulus yang digunakan hendaknya menarik dan konstektual, artinya sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca soal secara utuh.
e)        Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS demikian juga alternative jawabannya.    
f)         Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran dan kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian, sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda (Mustaghfirin, 2019:16-17).
Berikut ini contoh soal tes pilihan ganda yang tidak berorientasi HOTS dan yang berorientasi HOTS.
  
Hal yang perlu diingat terkait penyusunan soal  tes yaitu, soal HOTS tidak berarti soalnya lebih sulit. Bisa saja, soal mudah juga termasuk HOTS.  Berikut ini contoh instrument penilaian dalam bentuk non tes yang mengandung unsur HOTS.

3         Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
Saudara Pembaca, pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus dilaksanakan di era industri 4.0 ini.  Demikian pula dalam bidang pendidikan, rancangan pembelajaran inovatif  tentunya  semaksimal mungkin mengintegrasikan ICT.  Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan wujud dari integrasi ICT.
Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT  biasanya terlihat pada komponen tujuan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan pilihan media atau sumber belajar di RPP.  Berikut contoh rumusan tujuan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dan yang tidak mengintegrasikan ICT.
Tidak Memadukan ICT
 (X)
Memadukan ICT
(√)
Tujuan Pembelajaran
1.       Melalui kegiatan membaca buku teks,  siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat

2.      Setelah bertanya jawab dengan guru, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
Tujuan Pembelajaran
1.       Melalui kegiatan mengamati video tentang tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2.       Setelah membaca teks powerpoint, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar

Kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT pada komponen langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dapat dilihat pada contoh berikut ini.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran yang tidak mengintegrasikan ICT
(X)
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT
(√)
·   Siswa menyimak penjelasan guru tentang kata tanya di papan tulis dan buku siswa (Saintifik-mengamati)

·   Siswa bersama - sama dengan guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks yang ada di papan tulis (Creating – 4C)

    …
·   Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
·   Siswa bersama - sama dengan guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Creating – 4C)


Adapun ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT  dapat juga ditelusuri dari penggunaan media atau sumber belajar guru di RPP.  Penggunaan media dan sumber belajar ini tidak hanya untuk kegiatan pembelajaran tapi bisa juga berfungsi sebagai instrument penilaiannya, contohnya:
Sumber Belajar:
1. Lingkungan Sekitar                              4. Kartu fungsi bagian tumbuhan
2. Bahan ajar tentang kata tanya           5. LCD dan laptop
3. Kartu bagian tumbuhan                      6. Google form untuk kuis/ jawab soal
                                                                                                  
4         Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21
Saudara Pembaca, keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh, mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan belajarnya.  Dalam memperoleh keterampilan belajar, siswa diarahkan untuk mampu menyadari bagaimana cara belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya baik secara individu maupun kelompok (Conny Semiawan, 1992).
Selanjutnya dikatakan bahwa, ada 4 unsur utama dalam keterampilan belajar, yaitu: transformasi persepsi belajar, keterampilan manajemen pribadi, interpersonal dan kerjasama tim, serta kesempatan bereksplorasi. Unsur yang serupa meski tidak sama ada pada tuntutan keterampilan abad 21 terutama 4C (Creativity, Collaboration, Critical Thingking, dan Communication). Untuk mewujudkan 2 hal di atas, guru dapat menerapkan model, pendekatan, dan metode pembelajaran yang tepat dalam RPP. 
Integrasi keterampilan belajar dan keterampilan abad 21 dalam RPP juga dapat diwujudkan pada langkah-langkah kegiatan belajar sebagaimana contoh berikut:
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran
    …
·  Speech Bubble: Rectangle with Corners Rounded: Integrasi ICT Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
·   Siswa bersama - sama dengan guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Comunication, Collaboration, Creating – 4C)


5         Mengembangkan kemampuan literasi
Saudara Pembaca, penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 sangat penting bagi peserta didik, bagi orang tua, dan seluruh warga masyarakat.  Enam literasi dasar tersebut mencakup; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan (Kemdikbud, 2017). Silahkan buka link berikut http://bit.ly/2X8ybZx  untuk membaca lebih lanjut tentang kemampuan literasi.
Rancangan pembelajaran inovatif yang mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas pembelajaran. Contohnya secara singkat sebagai berikut: 
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran
    …
·   Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
·   Siswa bersama-sama guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Creating – 4C)

Adapun contoh rancangan secara lebih lengkap akan ditunjukkan pada bagian selanjutnya dalam modul ini.

6         Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Terdapat lima nilai karakter utama dalam PPK yang bersumber dari Pancasila, yaitu; religiusitas, nasionalisme, integritas (kejujuran), kemandirian, dan gotongroyong.  PPK dapat dicapai melalui aktivitas berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. PPK berbasis budaya sekolah berupa kegiatan 6 literasi, sedangkan PPK berbasis kelas berupa pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi abad 21 terutama 4C, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) (Kemdikbud, 2018). Silahkan buka link berikut http://bit.ly/2Q6L1WQ untuk membaca tentang PPK lebih lanjut.
PPK dapat diterapkan di bagian rumusan tujuan, dan deskripsi kegiatan pada langkah-langkah pembelajaran.  Berikut ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang menerapkan PPK:
   Tujuan Pembelajaran:
   ….
4.    Dengan permainan memilih kartu kata, siswa dapat menentukan kata yang tepat sesuai gambar anggota tubuh secara teliti.
5.    Melalui demontrasi, siswa dapat menerapkan aturan sebelum, saat, dan sesudah makan dengan sikap kemandirian dan kedisiplinan.
6.    Melalui bermain peran, siswa menunjukkan sikap kemandirian dalam mengikuti aturan saat makan dengan baik.
Adapun contoh penerapan PPK pada bagian langkah-langkah aktivitas pembelajarannya, yaitu:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahu luan












1.  Guru bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing
2.  Siswa dicek kehadiran  dengan melakukan presensi oleh guru
3.  Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Doa dipimpin oleh siswa yang datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
4.  Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran
(Communication-4C)
5.  Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa Nasionalisme.
....
40 menit













c.       Penyusunan Rancangan Pembelajaran Inovatif

Saudara Pembaca, setelah mempelajari karakteristik rancangan pembelajaran inovatif yang dibangun dari unsur-unsur baru, selanjutnya akan dibahas tentang bagaimana menyusun rancangannya dalam wujud RPP.   Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad 21, yaitu:
1)      Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK, Neuroscience, STEAM, PPK, termasuk keterampilan abad 21-4C, literasi, dan HOTS, bisa diintegrasikan atau diterapkan pada komponen KD, Rumusan Tujuan, Aktivitas Pendahuluan, Inti, dan Penutup Pembelajaran, serta pada komponen Penilaian Pembelajaran.
2)      Tidak ada format yang baku dalam menyusun RPP, yang terpenting Saudara harus memuat komponen dan menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun 2016. RPP bisa ditulis di dalam kolom ataupun  tidak.  RPP juga bisa disusun menggunakan tabel pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran  atau di bagian lain maupun tidak.   
3)      Disarankan bagi Saudara untuk mengikuti langkah-langkah penyusunan RPP berdasarkan Modul Kurikulum 2013  dari Kemdikbud sesuai alamat http://bit.ly/2Q6L1WQ
Adapun teknis menyusun rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad 21 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Identitas sekolah, Kelas/ semester, tema, sub tema, muatan terpadu (kalau ada), pembelajaran, dan alokasi waktu diisi dengan benar.
Contoh:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan           :   SD Negeri X
Kelas / Semester              :   IV (Empat) / 1
Tema 3                               :   Peduli terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1                       :   Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu              :  Bahasa Indonesia dan IPA
Pembelajaran                   :   3
Alokasi Waktu                 :   1 x Pertemuan (2 x 35 menit)

2)      Kompetensi Inti (KI)
KI ditulis berdasar kesesuaian dengan silabus sebagaimana diatur dalam Permendikbud No.22 tahun 2016.
Contoh:
1.       Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.       Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3.       Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4.       Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

3)      Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD dan IPK dapat ditulis sesuai petunjuk penulisan berikut ini. 
KD
Indikator
KD dari KI-1 (bila ada)
Tulis 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi (bila ada KD-nya).
KD dari KI-2 (bila ada)
Tulis 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi (bila ada KD-nya).
KD dari KI-3
Tulis 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi.
KD dari KI-4
Tulis 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi.

Unsur inovatif  HOTS bisa diintegrasi pada komponen ini, sebagaimana penjelasan sebelumnya, contoh:
Muatan: IPA
Kompetensi
Indikator
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan
3.1.1 Membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan
3.1.2 Memeriksa hubungan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan

4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
4.1.1 Menuliskan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan
4.1.2 Menyajikan hasil pengamatan terhadap bentuk dan fungsi bagian tumbuhan
4)      Tujuan Pembelajaran
Tulislah tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD sesuai modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018).  Selain HOTS, unsur pembelajaran inovasi TPACK juga bisa diterapkan pada komponen RPP ini.  Berikut ini contoh rumusan Tujuan Pembelajaran (dalam 1 pertemuan):

Tujuan Pembelajaran
1.       Setelah mengamati gambar tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2.       Setelah  membaca teks powerpoint di layar, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
3.       Setelah  mengidentifikasi teks powerpoint di layar, siswa mampu menuliskan 6 kata tanya dengan benar
4.       Setelah melakukan diskusi, siswa mampu membuat peta pikiran tentang kata tanya dengan benar
5.       Setelah  mengamati tumbuhan di halaman, siswa dapat membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
6.       Setelah mengidentifikasi tumbuhan di halaman, siswa dapat memeriksa hubungan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan benar

Perhatikan contoh tujuan pembelajaran tersebut, semuanya sudah ditulis dengan kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD.  Saudara juga bisa menjumpai penerapan Unsur TPACK dan HOTS di sana.
5)      Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
Tulis satu, dua, atau tiga nilai PPK yang secara terencana akan ditanamkan/ ditumbuhkan melalui pembelajaran melalui RPP ini. Butir nilai PPK dituliskan dalam Kata Benda (Abstrak)
Contoh:
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
1.        Religiusitas
2.        Nasionalisme
3.        Kejujuran
4.        Kedisiplinan

6)      Materi Pembelajaran
Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks  atau butir-butir materi yang dicakup untuk materi pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang dimaksud harus relevan dengan indikator pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan/atau metakognitif sesuai tuntutan/ kandungan KD.
Contoh: (untuk muatan terpadu)

MATERI
REGULER
MATERI REMEDIAL

MATERI PENGAYAAN

Bahasa Indonesia
Kata tanya dan kalimat tanya

Kata tanya dan kalimat Tanya

Kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
IPA
Bagian dan fungsi bagian tumbuhan

Bagian dan fungsi bagian tumbuhan

Bagian dan bagian fungsi bunga

7)      Model,  Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Tulis model, pendekatan, dan metode yang dipilih yang efektif dan efisien akan memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-indikator KD beserta kecakapan abad 21.  Metode pembelajaran yang diterapkan boleh lebih dari satu.
Contoh:
MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN:
Model                   : Cooperative Learning Tipe STAD
Pendekatan            : Saintifik
Metode                 : Tanya Jawab, Diskusi, Permainan, Penugasan.

8)      Media dan Bahan
a)      Media
Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.).
Contoh:
a.       Video/film             : Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
b.       Rekaman audio      : Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
c.       Model                   : Nama model yang dimaksud
d.       Gambar                 : Judul gambar yang dimaksud
e.       Realita                   : Nama benda yang dimaksud



b)     Bahan
Tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah, ukuran) semua bahan yang diperlukan. Misal: kertas, gunting, lem, pengggaris, dan sebagainya.
c)      Sumber Belajar
Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan sebagainya).
Contoh
1.       Buku siswa         :  Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul
   buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)
2.       Buku referensi     :  Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul
   buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman).
3.       Majalah               : Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel.
  Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun,
  (halaman).
4.       Koran                 : Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal
   terbit), Halaman, Kolom
5.       Situs internet       : Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di situs
   internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
6.      Lingkungan        : Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang
  Dimaksud
7.      Narasumber        : Nama narasumber yang dimaksud beserta
  bidang keahlian dan/atau profesinya
8.      Lainnya              : (sesuai dengan aturan yang berlaku)

9)      Langkah-langkah Pembelajaran
Petunjuk:
1.    Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2.    Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN dan KEGIATAN PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi – tidak dalam kalimat terpisah.
3.    Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis dalam rumusan kegiatan peserta didik YANG DAPAT  dilengkapi dilengkapi dengan rumusan kegiatan guru  dalam kalimat terpisah.
4.    Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada KEGIATAN INTI menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari model pembelajaran yang diterapkan.
5.   Tulis semua unsur pembelajaran inovatif di kolomnya sejajar  dengan poin-poin kalimat pada isian kolom deskripsi kegiatan atau bisa juga unsur pembelajaran inovatif tersebut ditulis dibelakang kalimat deskripsi kegiatan pembelajaran.
6.   Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.


Contoh:
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1.     Guru bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing
2.     Siswa dicek kehadiran  dengan melakukan presensi oleh guru
3.     Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Doa dipimpin oleh siswa yang datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
4.     Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran
(Communication-4C)
5.     Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa Nasionalisme
6.     Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya. (Communication-4C)
7.     Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi sebelumnya (Saintifik - Menanya)
8.     Siswa menyimak apersepsi dengan mengingat kembali tentang bagian tumbuhan

Tahap 1: Penyampaian tujuan dan motivasi siswa
9.     Siswa menyimak penjelasan guru tentang semua kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar serta motivasi yang disampaikan guru (4C-Comunication)
10. Siswa menyanyikan yel-yel kelas sebelum memulai pelajaran untuk membangkitkan semangat dalam belajar.



10 Menit
Kegiatan Inti
Tahap 2: Mengorganisasikan siswa untuk siap belajar
11. Siswa membentuk 4 kelompok siswa, dengan masing-masing kelompok 5 orang.
12. Setiap masing-masing kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD)

Tahap 3: Penyajian Informasi
13. Siswa secara berkelompok mengamati media tumbuhan  bunga aster dan membuat pertanyaan dari media yang ada. (Saintifik-mengamati)
14. Siswa menjawab pertanyaan yang diutarakan guru (Saintifik-Menanya) dan (4C-Comunication)
15. Siswa memperhatikan alat peraga yang telah dibuat guru
16. Siswa memperhatikan petunjuk penggunaan alat peraga papan bagian dan fungsi tumbuhan
17. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang bagian tumbuhan dan fungsinya melalui media alat peraga gambar tumbuhan
18. Perwakilan kelompok Siswa mencoba alat peraga yang telah dibuat
19. Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
20.  Siswa bersama - sama dengan guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Comunication, Collaboration, Creating – 4C)

Tahap 4:Membimbing kegiatan belajar kelompok
21. Siswa secara berkelompok mengamati tumbuhan yang disiapkan dan mengerjakan LKPD yang telah dibagi (saintifik-mengamati)
22. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi dan menuliskan bagian dan fungsi tumbuhan serta membuat peta pikiran kata tanya tentang tumbuhan (Critical Thinking and Problem Formulation-4C)
23. Siswa mengamati dan  mengidentifikasi serta menuliskan bagian dan fungsi dari tumbuhan (Communication-4C)
24. Siswa membuat peta pikiran kata tanya tentang tumbuhan
25. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil diskusi kelompok.
26. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (Mengkomunikasikan)
27. Siswa bersama guru membahas materi yang telah dipelajari melalui LKPD
28. Siswa diberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang seharusnya.
29. Siswa diberi kesempatan bertanya bagi siswa yang masih merasa bingung dan kurang mengerti terkait materi. (Menanya)
30. Siswa diberikan penilaian pada hasil karya setiap kelompok.
40 Menit
Kegiatan Penutup
31. Siswa mendengarkan ulasan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru dan menjawab kuis yang diberikan guru

Tahap 5: Kuis atau pemberian Evaluasi
32. Siswa mengerjakan evaluasi untuk diambil penilaian
33. siswa menyerahkan evaluasi yang telah dikerjakan

Tahap 6: Pemberian penghargaan kelompok
34. Guru memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk untuk kelompok belajar yang paling baik
35. Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa melakukan refleksi kesimpulan kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini:
l Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
l Apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
l Apa yang belum kaian pahami pada pembelajaran hari ini?  (Mengkomunikasikan)
36. Siswa melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (Critical Thinking and Communication-4C

REMEDIAL
37. Siswa diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan dan mengajak siswa untuk selalu berhemat energi (religius)
38. Menyanyikan lagu daerah misalnya “ilir ilir” dari jawa atau “Butet” dari Tapanuli untuk menambah rasa (Nasionalisme)
39. Kegiatan belajar ditutup dengan doa. Doa dipimpin oleh siswa yang paling aktif dalam kegiatan pembelajaran
20 Menit

10)  Penilaian
a) Teknik penilaian
(1) Sikap spiritual dan sikap sosial
·         Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dan tuangkan dalam tabel berikut ini.
Contoh untuk sikap spiritual dan sosial:


No
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Observasi
Jurnal
Lihat Lampiran...
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
2
Penilaian diri
Lihat Lampiran...
Saat pembelajaran usai
Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning)
3
Penilaian antar teman
Lihat Lampiran...

Setelah pembelajaran usai
Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning)



(2) Pengetahuan
No.
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Lisan
Pertanyaan (lisan) dengan jawaban terbuka
Lihat Lampiran ...
Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning)
2
Penugasan
Pertanyaan dan/atau tugas tertulis berbentuk esei, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian, dan/atau lainnya
Lihat Lampiran ...



Saat pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran (assessment as learning)
3
Tertulis
Pertanyaan dan/atau tugas tertulis berbentuk esei, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, isian, dan/atau lainnya
Lihat Lampiran ...



Setelah pembelajaran usai
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of learning)
4
Portofolio
Sampel pekerjaan terbaik hasil dari penugasan atau tes tertulis


Saat pembelajaran usai
Data untuk penulisan deskripsi pencapaian pengetahuan (assessment of learning)


(3) Keterampilan
No
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Butir Instrumen
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Praktik
Tugas (keterampilan)
Lihat Lampiran ...
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
2
Produk
Tugas (keterampilan)
Lihat Lampiran ...
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)


3
Proyek
Tugas besar
Lihat Lampiran ...
Selama atau usai pembelajaran berlangsung
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment for, as, and of learning)
4
Portofolio
Sampel produk terbaik dari tugas atau proyek
Saat pembelajaran usai
Penilaian untuk pembelajaran dan sebagai data untuk penulisan deskripsi pencapaian keterampilan

11)  Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
ü  pembelajaran ulang
ü  bimbingan perorangan
ü  belajar kelompok
ü  pemanfaatan tutor sebaya
ini berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

12)  Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk :
ü  Tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi
ü  Meringkas buku-buku referensi dan atau

ü  mewawancarai narasumber.



    Daftar Pustaka

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Asessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York & London: Addison Wesley Longman, Inc.

Cony Semiawan. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses : Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Penerbit Grasindo

Dick, W., & Carey, L. (2005). The systematic design of instruction. 6th ed. New York, NY: Harper Collin

Gagne, Robert M., Leslie J. Briggs & Walter W. Wager. (1992). Principles of Instructional Design (4th Ed). Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud No 22 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Kemendikbud. (2018). Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Mustaghfirin Amin.  (2019). Penyusunan Instrumen Penilaian Berbasis Hots. Handout Makalah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Reigeluth, Charles M. (1983). Instructional Design: Theories and Models. New York: Lawrence Erlbaum Associates, Publ.

Reiser, Robert A. & John Dempsey, eds. (2002). Trends and Issues in Instructional Design and Technology. Upper Saddle River, NJ: Merrill-Prentice Hall.

Smith, P. L., & Ragan, T. J. (1999). Instructional Design. New York MacMillan Publishing Company.

Tim Penyusun Modul. (2018)  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Modul Pelatihan Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Tim Penyusun Panduan. (2017)  Panduan Geakan Literasi Nasional.  Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan



1 komentar:

Membuat Soal di Google Form Berikut ini adalah bukti tugas yang diberikan dalam kegiatan VCT Batch 6 DIY Kelompok Pangeran Diponegoro 2, yaitu membuat 10 soal pilihan ganda di Google Form

  Berikut ini adalah bukti tugas yang diberikan dalam kegiatan VCT Batch 6 DIY Kelompok Pangeran Diponegoro 2, yaitu membuat 10 soal...