a.
Pengertian
Rancangan Pembelajaran Inovatif
Menurut Smith & Ragan
(1999), rancangan pembelajaran adalah proses sistematis dalam mengartikan
prinsip belajar dan pembelajaran ke dalam pedoman untuk bahan dan aktivitas
pembelajaran. Pengertian rancangan pembelajaran sebelumnya dikemukakan oleh Reigeluth
(1983) yaitu suatu sistem pengembangan setiap unsur atau komponen pembelajaran, meliputi;
tujuan, isi, metode, dan pengembangan evaluasi.
ilustrasi |
Gagne, Briggs, dan Wager (1992) mengemukakan bahwa rancangan pembelajaran adalah penyiapan kondisi eksternal peserta didik secara
sistematis yang menggunakan pendekatan sistem guna meningkatkan mutu
kinerjanya. Sejalan dengan itu, Reiser (2002) mengatakan bahwa desain
pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai suatu sistem untuk
pengembangan program pendidikan dan pelatihan secara konsisten dan teruji. Dick & Carey (2005) menegaskan desain
pembelajaran mencakup seluruh proses yang dilaksanakan dengan pendekatan
sistem. Desain sistem itu sendiri meliputi analisis, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Dari beberapa pengertian
di atas, dapat disimpulkan bahwa rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur
sistematis yang terdiri dari beberapa komponen
menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji. Untuk melihat pengertian desain pembelajaran lainnya silahkan klik
laman link berikut http://bit.ly/32vI18U.
Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dapat dimaknai sebagai
aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur
pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan
pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud,
antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge)
sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology,
Engineering, Arts, and Mathematics), dan unsur-unsur lain yang terintegrasi di dalam komponen dan tahapan
pembelajarannya.
b. Karakteristik Rancangan Pembelajaran
Inovatif
Sebagai guru di era industri 4.0 abad 21, Anda diharapkan
mampu menjadi agen pembaharuan. Pembaharuan yang saudara lakukan bisa dimulai
dari aktivitas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi hingga tindak lanjutnya. Untuk itu, Saudara perlu memahami beberapa
karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 yang akan Saudara terapkan dalam RPP.
Penerapan unsur-unsur terbaru dalam komponen RPP terletak pada: Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan, Kegiatan
Pendahuluan, Kegiatan
Inti, Kegiatan Penutup, dan atau Penilaian. Hal itu sejalan dengan rencana penguatan karakter siswa pada
kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2018). Pembedanya adalah pada unsur TPACK dan Neuroscience sebagai payung konsep pendekatan maupun model pembelajaran yang
dipilih dalam rancangan pembelajaran dan juga adanya STEAM. STEAM merupakan salah satu pendekatan pembelajaran baru di Indonesia yang rancangannya akan dibahas
khusus pada Modul 4 KB 2. Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran inovatif
abad 21 beserta penerapannya dalam RPP, yaitu:
1 Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik berangkat dari paradigma bahwa peserta didik
merupakan subjek aktif baik secara individu maupun kolektif.
Belajar tidak lagi mengandalkan informasi dan pengetahuan dari guru
semata tapi lebih menerapkan pilihan aneka sumber belajar sesuai dengan perbedaan karakter,
kebutuhan, dan setting yang mengitarinya. Silahkan klik berikut untuk membaca
referensi lainnya http://bit.ly/2CD7tP7.
Saudara Pembaca, ciri
rancangan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik biasanya
tampak pada komponen tujuan, pilihan strategi pembelajaran, dan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran dalam RPP. Untuk itu, Saudara harus mencermati kalimat
rumusan tujuan dan kalimat-kalimat kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik di RPP. Saudara juga harus mampu membedakan berbagai pendekatan, model, maupun
metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan selainnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh rumusan
tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik maupun yang berpusat pada guru.
Berpusat pada Guru
(X)
|
Berpusat pada Peserta Didik
(√)
|
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan ceramah guru tentang tumbuhan, siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2.
Setelah guru memaparkan materi secara lesan, siswa dapat membuat kalimat tanya
menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
|
Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah mengamati gambar tumbuhan, siswa
dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2. Setelah membaca teks powerpoint di layar, siswa
dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
dengan benar
|
Ciri berikutnya, RPP yang berpusat pada
peserta didik akan tampak pada pemilihan pendekatan, model, dan metode pembelajaran
yang tepat. Untuk pendekatan pembelajaran yang tepat, bisa dipilih Saintifik atau STEAM. Problem based learning, project based learning, cooperative learning, contextual learning, digital learning, atau blended learning
adalah pilihan model pembelajaran yang sesuai.
Adapun metode pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dapat dilakukan dengan tanya jawab, diskusi, bermain peran,
simulasi, permainan, praktek, latihan, penemuan, atau eksperimen.
Ciri lainnya yang tampak dalam
RPP ada pada langkah-langkah
pembelajaran. Berikut contoh deskripsi kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru
dan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau siswa.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran berpusat
pada Guru
(X)
|
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran berpusat pada Siswa
(√)
|
…
6. Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan
7. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya
|
…
6.
Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan
dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
7.
Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan
materi sebelumnya
|
2 Berorientasi HOTS
Saudara Pembaca, HOTS (Higher Order Thinking Skill)
atau keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi,
menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar. (Resnick:987 dalam Mustaghfirin, 2019:2). HOTS menunjukkan pemahaman terhadap
informasi dan bernalar (reasoning) bukan
hanya sekedar mengingat informasi.
Untuk memperjelas pemahaman Saudara tentang HOTS, berikut ini disajikan tabel hubungan dimensi proses kognitif
dan dimensi pengetahuan. Klik link berikut untuk mempelajari HOTS lebih lanjut. http://bit.ly/2NYBRc5
Tabel 1 Hubungan Level
Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
No
|
Perkembangan
Berfikir
|
Bentuk
Pengetahuan (Knowledge Dimension)
|
Kata
Kerja Operasional
|
Ket
Berfikir
|
1.
|
Mengingat
(C1)
|
Pengetahuan
Faktual
|
menyebutkan,
mendaftar, mengulang, menirukan
|
Lower Order Thinking Skills
(LOT’s)
|
2.
|
(Memahami/C2)
|
Pengetahuan
Konseptual
|
menjelaskan,
mengklasifikasikan, menerima, melaporkan
|
|
3.
|
Menerapkan
(C3)
|
Pengetahuan
prosedural
|
menggunakan,
mendemonstrasikan, mengilustrasikan
|
|
4.
|
Menganalisis (C4)
|
Pengetahuan Metakognitif
|
membandingkan, memeriksa, mengkritisi, menguji
|
Higher Order Thinking Skills (HOT’s)
|
Mengevaluasi (C5)
|
menilai, memutuskan, memilih, mendukung
|
|||
Mengkreasi(C6)
|
Membuat, mengkonstruksi, mendesain, berkreasi, mengembangkan,
menulis, menyusun
|
(Anderson
& Krathwohl, 2001).
Adapun ciri rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS akan terlihat pada komponen
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
sebagai jabaran Kompetensi Dasar (KD), Tujuan, Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran dalam RPP. Dari sini dapat dikatakan bahwa penerapan HOTS di RPP cakupannya lebih luas dibanding unsur-unsur pembelajaran terbaru lainnya.
Ciri pertama, RPP yang berorientasi HOTS
terdapat pada komponen IPK. Hal ini
ditandai dengan penggunaan kata kerja operasional sesuai perkembangan berpikir
tingkat tinggi sebagaimana contoh berikut ini:
Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi
|
Indikator
|
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan
|
3.3.1 Menyebutkan
macam-macam kata tanya
3.3.2 Membuat
kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
|
4.3 Melaporkan hasil
wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis
|
4.3.1 Menuliskan macam-macam kata tanya
4.3.2 Membuat peta pikiran tentang kata tanya
|
Dari
contoh tersebut, dapat dicermati bahwa indikator 3.3.1 bukan termasuk HOTS karena kata kerja yang
dipakai masih pada tingkat
berfikir rendah C1. Adapun indikator lainnya sudah HOTS karena menggunakan kata
kerja tingkat berfikir tinggi C6.
Mungkin Saudara akan
bertanya, apakah
dalam 1 RPP semua indikator harus mengandung HOTS? Jawabannya, sebisa mungkin ya.
Namun tidak semua KD yang ada dalam silabus mengandung unsur HOTS. Hal ini, tentu
saja tidak bisa dipaksakan. Untuk itu, Saudara perlu mengidentifikasi KD-KD di
silabus yang mengandung unsur HOTS atau tidak, dengan cara:
a)
Melakukan linearisasi antara KI-3 dengan KD pengetahuan, dengan
mempertimbangkan:
(1) Tingkat dimensi kognitif
pada KD dan KI, dan
(2) Melihat hubungan
antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
b)
Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
c)
Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD
dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkrit (Kemdikbud, 2018).
Ciri kedua, rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS ada pada rumusan tujuan pembelajaran dalam RPP. Berikut
ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang berorientasi HOTS dan
sebaliknya.
Tidak Berorientasi HOTS
(X)
|
Berorientasi
HOTS
(√)
|
Tujuan Pembelajaran
….
1. Melalui kegiatan
mengamati tumbuhan, siswa dapat mengidentifikasi bentuk dan fungsi
bagian tumbuhan dengan baik.
2.
Setelah
mengidentifikasi bagian dari tumbuhan, siswa dapat menyebutkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan yang baik
|
Tujuan Pembelajaran
….
1.
Melalui kegiatan mengamati tumbuhan, siswa dapat membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
2.
Setelah
mengidentifikasi bagian dari tumbuhan, siswa dapat menilai bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan benar
|
Sekarang, coba Saudara perhatikan! Mengapa tujuan
pembelajaran 4 dan 5 pada kolom sisi kanan berorientasi HOTS?
Benar sekali, tujuan
pembelajaran 4 dan 5 tersebut sudah menggunakan kata kerja operasional kategori
berpikir tingkat tinggi pada level C4 dan C5.
Ciri ketiga, RPP yang berorientasi HOTS ada pada langkah-langkah pembelajarannya. Integrasi HOTS bisa dilakukan pada kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup. Berikut
ini contoh integrasi HOTS tersebut:
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Kegiatan
Inti
|
....
11. Siswa secara berkelompok mengidentifikasi
dan menuliskan bagian dan fungsi tumbuhan serta membuat
peta pikiran kata tanya tentang
tumbuhan (Critical Thinking and Problem Formulation-4C)
12. Siswa mengamati
dan mengidentifikasi
serta menuliskan bagian dan fungsi dari tumbuhan (Communication-4C)
13.
Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (Mengkomunikasikan)
....
|
40 menit
|
Kegiatan
Penutup
|
..
3.
Guru memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk
untuk kelompok belajar yang paling baik
4.
Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa melakukan refleksi kesimpulan kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini:
l Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
l Apa yang paling kalian sukai dari
pembelajaran hari ini?
l Apa yag belum kaian pahami pada pembelajaran
hari ini? (Mengkomunikasikan)
5.
Siswa
melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (Critical
Thinking and Communication-4C
....
|
20 menit
|
Ciri keempat, RPP yang berorientasi HOTS ada pada komponen penilaian. Integrasi HOTS pada penilaian biasanya tercermin pada instrumen penilaian
yang digunakan, baik berupa tes maupun non tes. Untuk membuat instrumen tes
yang berorientasi HOTS, perlu
diperhatikan langkah-langkah berikut ini:
a)
Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
b)
Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Oleh
karena itu saudara secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan
analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS.
c)
Menyusun kisi-kisi soal, Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk membantu
Saudara dalam menulis butir soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut
diperlukan untuk memandu guru dalam: (1) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (2) memilih materi pokok yang terkait dengan KD
yang akan diuji, (3) merumuskan indikator soal, dan (4) menentukan level kognitif.
d)
Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual. Stimulus yang digunakan hendaknya menarik dan konstektual, artinya
sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta
didik untuk membaca soal secara utuh.
e)
Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan
kaidah penulisan butir soal HOTS demikian
juga alternative jawabannya.
f)
Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman
penskoran dan kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian,
sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda (Mustaghfirin,
2019:16-17).
Berikut ini contoh soal tes pilihan ganda yang tidak berorientasi HOTS dan yang berorientasi HOTS.
Hal yang perlu diingat terkait
penyusunan soal tes yaitu, soal HOTS tidak berarti soalnya lebih sulit.
Bisa saja, soal mudah juga termasuk HOTS. Berikut ini contoh instrument penilaian dalam
bentuk non tes yang mengandung unsur HOTS.
3 Mengintegrasikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (ICT)
Saudara Pembaca, pengintegrasian ICT di segala bidang adalah suatu keniscayaan yang harus
dilaksanakan di
era industri 4.0 ini. Demikian pula dalam bidang
pendidikan, rancangan pembelajaran inovatif tentunya
semaksimal mungkin mengintegrasikan ICT.
Penggunaan laptop, HP, atau gawai lainnya oleh guru maupun siswa dalam
kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas merupakan wujud dari
integrasi ICT.
Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT
biasanya terlihat pada komponen tujuan, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, dan pilihan media atau sumber belajar di RPP. Berikut contoh rumusan tujuan
pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dan yang tidak mengintegrasikan ICT.
Tidak Memadukan ICT
(X)
|
Memadukan ICT
(√)
|
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca buku teks, siswa dapat menyebutkan 6 kata
tanya dengan tepat
2.
Setelah bertanya jawab dengan guru, siswa dapat membuat
kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dengan benar
|
Tujuan Pembelajaran
1.
Melalui kegiatan
mengamati video tentang tumbuhan,
siswa dapat menyebutkan 6 kata tanya dengan tepat
2. Setelah membaca teks powerpoint,
siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
dengan benar
|
Kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT pada komponen langkah-langkah pembelajaran
dalam RPP dapat dilihat pada contoh berikut ini.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran yang tidak mengintegrasikan ICT
(X)
|
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran yang mengintegrasikan ICT
(√)
|
…
· Siswa menyimak
penjelasan guru tentang kata tanya di papan tulis dan buku siswa (Saintifik-mengamati)
· Siswa bersama - sama dengan guru membuat
kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks yang ada di papan tulis (Creating – 4C)
|
…
· Siswa menyimak
penjelasan guru melalui media
pembelajaran tayangan
power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
· Siswa bersama - sama dengan guru membuat kalimat
tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Creating – 4C)
|
Adapun ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dapat
juga ditelusuri dari penggunaan media atau sumber belajar guru di RPP. Penggunaan media dan sumber belajar ini tidak
hanya untuk kegiatan pembelajaran tapi bisa juga berfungsi sebagai instrument
penilaiannya, contohnya:
Sumber
Belajar:
1. Lingkungan Sekitar 4. Kartu fungsi bagian tumbuhan
2. Bahan ajar tentang kata tanya 5.
LCD dan
laptop
3. Kartu bagian tumbuhan 6. Google form untuk kuis/ jawab soal
4 Berorientasi pada keterampilan
belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21
Saudara Pembaca,
keterampilan belajar
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh, mempertahankan, serta
mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk menyelesaikan persoalan
belajarnya. Dalam memperoleh
keterampilan belajar, siswa diarahkan untuk mampu menyadari bagaimana cara
belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya baik secara
individu maupun kelompok (Conny Semiawan,
1992).
Selanjutnya dikatakan bahwa, ada 4 unsur utama dalam
keterampilan belajar, yaitu: transformasi persepsi belajar, keterampilan
manajemen pribadi, interpersonal dan kerjasama tim, serta kesempatan
bereksplorasi. Unsur
yang serupa meski tidak sama ada pada tuntutan keterampilan abad 21 terutama 4C (Creativity,
Collaboration, Critical Thingking, dan Communication). Untuk mewujudkan 2 hal di atas, guru dapat
menerapkan model, pendekatan, dan metode pembelajaran yang tepat
dalam RPP.
Integrasi keterampilan
belajar dan keterampilan abad 21 dalam RPP juga dapat diwujudkan pada langkah-langkah
kegiatan belajar sebagaimana contoh berikut:
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran
|
…
· Siswa menyimak
penjelasan guru melalui
media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
· Siswa
bersama - sama dengan guru membuat
kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Comunication, Collaboration, Creating –
4C)
|
5 Mengembangkan kemampuan literasi
Saudara Pembaca, penguasaan enam literasi dasar yang disepakati
oleh World Economic Forum pada tahun
2015 sangat penting bagi peserta didik, bagi orang tua, dan seluruh
warga masyarakat. Enam literasi
dasar tersebut mencakup; literasi baca tulis, literasi numerasi,
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan (Kemdikbud, 2017). Silahkan buka link berikut http://bit.ly/2X8ybZx
untuk membaca lebih lanjut tentang kemampuan literasi.
Rancangan pembelajaran inovatif
yang mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat diwujudkan dengan menerapkan
konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas pembelajaran. Contohnya
secara singkat sebagai berikut:
Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran
|
…
· Siswa menyimak
penjelasan guru melalui
media pembelajaran tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
· Siswa bersama-sama guru membuat kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Creating – 4C)
|
Adapun contoh rancangan secara
lebih lengkap akan ditunjukkan pada bagian selanjutnya dalam modul ini.
6 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Terdapat lima nilai karakter utama dalam PPK yang bersumber dari Pancasila, yaitu; religiusitas, nasionalisme, integritas (kejujuran), kemandirian, dan gotongroyong. PPK dapat dicapai melalui aktivitas berbasis kelas, berbasis
budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. PPK berbasis budaya sekolah berupa kegiatan 6 literasi, sedangkan PPK berbasis kelas berupa pembelajaran tematik yang menggunakan kompetensi
abad 21 terutama 4C, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) (Kemdikbud, 2018). Silahkan buka link berikut
http://bit.ly/2Q6L1WQ untuk membaca tentang PPK lebih lanjut.
PPK dapat
diterapkan di bagian rumusan tujuan, dan deskripsi kegiatan pada
langkah-langkah pembelajaran. Berikut
ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang menerapkan PPK:
Tujuan Pembelajaran:
….
4. Dengan
permainan memilih kartu kata, siswa dapat menentukan kata yang tepat sesuai
gambar anggota tubuh secara teliti.
5. Melalui
demontrasi, siswa dapat menerapkan aturan sebelum, saat, dan sesudah makan
dengan sikap kemandirian dan
kedisiplinan.
6.
Melalui bermain peran, siswa menunjukkan sikap kemandirian dalam mengikuti
aturan saat makan dengan baik.
|
Adapun contoh
penerapan PPK pada bagian langkah-langkah aktivitas pembelajarannya, yaitu:
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Kegiatan
Pendahu luan
|
1. Guru
bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya
masing-masing
2. Siswa
dicek kehadiran dengan melakukan
presensi oleh guru
3. Kelas
dilanjutkan dengan berdo’a. Doa
dipimpin oleh siswa yang datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
4. Siswa
menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap
kegiatan pembelajaran
(Communication-4C)
5. Siswa
menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa Nasionalisme.
....
|
40 menit
|
c. Penyusunan Rancangan Pembelajaran Inovatif
Saudara Pembaca, setelah mempelajari karakteristik rancangan pembelajaran
inovatif yang dibangun dari unsur-unsur baru, selanjutnya akan dibahas tentang
bagaimana menyusun rancangannya dalam wujud RPP. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad 21, yaitu:
1) Unsur-unsur pembelajaran inovatif seperti TPACK, Neuroscience, STEAM, PPK, termasuk keterampilan abad 21-4C, literasi, dan HOTS,
bisa diintegrasikan atau diterapkan pada komponen KD, Rumusan Tujuan, Aktivitas Pendahuluan, Inti, dan
Penutup Pembelajaran, serta pada komponen Penilaian Pembelajaran.
2) Tidak ada format yang
baku dalam menyusun RPP, yang terpenting Saudara harus memuat komponen dan menerapkan prinsip-prinsip RPP sesuai Permendikbud No.22 Tahun 2016. RPP bisa ditulis di dalam kolom
ataupun tidak. RPP juga bisa disusun menggunakan tabel pada
langkah-langkah kegiatan
pembelajaran atau di bagian lain maupun tidak.
3) Disarankan bagi Saudara untuk mengikuti langkah-langkah penyusunan RPP berdasarkan Modul Kurikulum 2013 dari Kemdikbud sesuai alamat http://bit.ly/2Q6L1WQ
Adapun teknis menyusun
rancangan pembelajaran inovatif sesuai abad 21 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1)
Identitas sekolah, Kelas/
semester, tema, sub tema, muatan terpadu (kalau ada), pembelajaran, dan alokasi
waktu diisi dengan benar.
Contoh:
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD
Negeri X
Kelas / Semester : IV
(Empat) / 1
Tema 3 : Peduli
terhadap Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
Muatan Terpadu :
Bahasa Indonesia dan IPA
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
2) Kompetensi Inti (KI)
KI ditulis berdasar kesesuaian dengan silabus
sebagaimana diatur dalam Permendikbud No.22 tahun 2016.
Contoh:
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
3) Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KD dan IPK dapat ditulis sesuai petunjuk penulisan
berikut ini.
KD
|
Indikator
|
KD dari KI-1 (bila ada)
|
Tulis 2 (dua) atau
lebih indikator pencapaian kompetensi (bila ada KD-nya).
|
KD dari KI-2 (bila ada)
|
Tulis 2 (dua) atau
lebih indikator pencapaian kompetensi (bila ada KD-nya).
|
KD dari KI-3
|
Tulis 2 (dua) atau
lebih indikator pencapaian kompetensi.
|
KD dari KI-4
|
Tulis 2 (dua) atau
lebih indikator pencapaian kompetensi.
|
Unsur
inovatif HOTS bisa diintegrasi pada komponen ini, sebagaimana penjelasan
sebelumnya, contoh:
Muatan: IPA
Kompetensi
|
Indikator
|
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi
bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan
|
3.1.1 Membandingkan
bentuk dan fungsi bagian tumbuhan
3.1.2 Memeriksa
hubungan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan
|
4.1 Menyajikan laporan
hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan
|
4.1.1 Menuliskan bentuk dan
fungsi bagian tumbuhan
4.1.2 Menyajikan hasil pengamatan terhadap bentuk dan
fungsi bagian tumbuhan
|
4) Tujuan Pembelajaran
Tulislah
tujuan pembelajaran dengan redaksi kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD
sesuai modul RPP Kurikulum 2013 dari Kemdikbud (2018). Selain HOTS, unsur pembelajaran inovasi TPACK
juga bisa diterapkan pada komponen RPP ini.
Berikut ini contoh rumusan Tujuan Pembelajaran (dalam 1 pertemuan):
Tujuan Pembelajaran
1.
Setelah mengamati gambar tumbuhan, siswa dapat menyebutkan
6 kata tanya dengan tepat
2.
Setelah membaca teks powerpoint di layar, siswa dapat membuat kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dengan benar
3.
Setelah mengidentifikasi
teks powerpoint di layar,
siswa mampu menuliskan 6 kata tanya dengan benar
4.
Setelah melakukan diskusi, siswa mampu membuat
peta pikiran tentang kata tanya dengan benar
5.
Setelah mengamati tumbuhan di halaman, siswa dapat membandingkan bentuk dan fungsi bagian tumbuhan dengan baik.
6.
Setelah mengidentifikasi tumbuhan di halaman, siswa dapat memeriksa
hubungan bentuk dan fungsi bagian
tumbuhan dengan benar
Perhatikan contoh tujuan pembelajaran tersebut, semuanya sudah ditulis
dengan kalimat yang jelas dan mengandung unsur ABCD. Saudara juga bisa menjumpai penerapan Unsur
TPACK dan HOTS di sana.
5) Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK):
Tulis satu, dua, atau tiga nilai PPK yang secara
terencana akan ditanamkan/ ditumbuhkan melalui
pembelajaran melalui RPP ini. Butir nilai PPK dituliskan dalam Kata Benda (Abstrak).
Contoh:
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK):
1.
Religiusitas
2.
Nasionalisme
3.
Kejujuran
4.
Kedisiplinan
6) Materi Pembelajaran
Tulis tema/ sub-tema/ jenis teks atau butir-butir
materi yang dicakup untuk materi
pembelajaran reguler, pengayaan, maupun remedial. Butir-butir materi yang dimaksud harus relevan dengan indikator
pencapaian kompetensi yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan/atau metakognitif sesuai tuntutan/ kandungan KD.
Contoh:
(untuk muatan terpadu)
MATERI
REGULER
|
MATERI
REMEDIAL
|
MATERI PENGAYAAN
|
Bahasa Indonesia
Kata tanya dan kalimat tanya
|
Kata tanya dan kalimat Tanya
|
Kalimat tanya menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
|
IPA
Bagian dan fungsi bagian tumbuhan
|
Bagian dan fungsi bagian tumbuhan
|
Bagian dan bagian fungsi bunga
|
7) Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran
Tulis model,
pendekatan, dan metode yang dipilih yang efektif dan
efisien akan memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-indikator KD beserta
kecakapan abad 21. Metode pembelajaran yang diterapkan boleh lebih dari satu.
Contoh:
MODEL,
PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN:
Model :
Cooperative Learning Tipe STAD
Pendekatan :
Saintifik
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Permainan,
Penugasan.
8) Media dan Bahan
a)
Media
Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio,
model, chart, gambar, realia, dsb.).
Contoh:
a.
Video/film : Judul. Tahun.
Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
b.
Rekaman audio : Judul. Tahun. Produser.
(Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
c.
Model : Nama model yang
dimaksud
d.
Gambar : Judul gambar yang
dimaksud
e.
Realita : Nama benda yang
dimaksud
b)
Bahan
Tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah, ukuran) semua bahan yang
diperlukan. Misal: kertas, gunting, lem, pengggaris,
dan sebagainya.
c) Sumber Belajar
Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi,
majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dan
sebagainya).
Contoh
1.
Buku siswa :
Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul
buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)
2.
Buku referensi :
Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul
buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman).
3.
Majalah : Penulis artikel.
Tahun terbit. Judul artikel.
Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun,
(halaman).
4.
Koran : Judul artikel, Nama
koran, Edisi (tanggal
terbit), Halaman, Kolom
5.
Situs internet : Penulis. Tahun. Judul artikel.
(Tersedia di situs
internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
6.
Lingkungan : Nama dan lokasi
lingkungan sekitar yang
Dimaksud
7.
Narasumber : Nama narasumber
yang dimaksud beserta
bidang keahlian dan/atau profesinya
8.
Lainnya : (sesuai dengan aturan
yang berlaku)
9) Langkah-langkah Pembelajaran
Petunjuk:
1. Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap
pertemuan yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
2. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN
dan KEGIATAN PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru
yang DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi
– tidak dalam kalimat terpisah.
3. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis
dalam rumusan kegiatan peserta didik YANG DAPAT dilengkapi
dilengkapi dengan rumusan kegiatan guru
dalam kalimat terpisah.
4. Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada
KEGIATAN INTI menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari model
pembelajaran yang diterapkan.
5. Tulis semua unsur pembelajaran inovatif di
kolomnya sejajar dengan poin-poin kalimat pada isian kolom
deskripsi kegiatan atau bisa juga unsur
pembelajaran inovatif tersebut ditulis
dibelakang kalimat deskripsi kegiatan pembelajaran.
6. Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu
untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Contoh:
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
1. Guru
bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya
masing-masing
2. Siswa
dicek kehadiran dengan melakukan
presensi oleh guru
3. Kelas
dilanjutkan dengan berdo’a. Doa
dipimpin oleh siswa yang datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan
siswa/PPK)
4. Siswa
menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap
kegiatan pembelajaran
(Communication-4C)
5. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa Nasionalisme
6. Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai
bekal pelajaran berikutnya. (Communication-4C)
7. Siswa bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi sebelumnya (Saintifik - Menanya)
8. Siswa menyimak apersepsi dengan mengingat
kembali tentang bagian tumbuhan
Tahap 1: Penyampaian tujuan dan
motivasi siswa
9.
Siswa menyimak penjelasan guru tentang
semua kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar serta motivasi
yang disampaikan guru (4C-Comunication)
10. Siswa
menyanyikan yel-yel kelas sebelum memulai pelajaran untuk membangkitkan
semangat dalam belajar.
|
10 Menit
|
Kegiatan Inti
|
Tahap 2:
Mengorganisasikan siswa untuk siap belajar
11. Siswa
membentuk 4 kelompok siswa, dengan masing-masing kelompok 5 orang.
12. Setiap
masing-masing kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD)
Tahap 3: Penyajian Informasi
13. Siswa
secara berkelompok mengamati media tumbuhan
bunga aster dan membuat pertanyaan dari media yang ada.
(Saintifik-mengamati)
14. Siswa
menjawab pertanyaan yang diutarakan guru (Saintifik-Menanya)
dan (4C-Comunication)
15. Siswa memperhatikan
alat peraga yang telah dibuat guru
16. Siswa
memperhatikan petunjuk penggunaan alat peraga papan bagian dan fungsi
tumbuhan
17. Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang bagian tumbuhan dan fungsinya melalui
media alat peraga gambar tumbuhan
18. Perwakilan
kelompok Siswa mencoba alat peraga yang telah dibuat
19. Siswa menyimak penjelasan guru melalui media pembelajaran
tayangan power point tentang kata tanya (Saintifik-mengamati)
20. Siswa
bersama - sama dengan guru membuat
kalimat tanya yang tepat berdasarkan teks dari media power point (Comunication, Collaboration, Creating –
4C)
Tahap 4:Membimbing kegiatan belajar kelompok
21. Siswa
secara berkelompok mengamati tumbuhan yang disiapkan dan mengerjakan LKPD
yang telah dibagi (saintifik-mengamati)
22. Siswa
secara berkelompok mengidentifikasi dan menuliskan bagian dan fungsi tumbuhan
serta membuat peta pikiran kata tanya tentang tumbuhan (Critical
Thinking and Problem Formulation-4C)
23. Siswa mengamati
dan mengidentifikasi serta menuliskan bagian dan
fungsi dari tumbuhan (Communication-4C)
24. Siswa
membuat peta pikiran kata tanya tentang tumbuhan
25. Masing-masing
kelompok mengumpulkan hasil diskusi kelompok.
26. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (Mengkomunikasikan)
27. Siswa
bersama guru membahas materi yang telah dipelajari melalui LKPD
28. Siswa
diberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang seharusnya.
29. Siswa
diberi kesempatan bertanya bagi siswa yang masih merasa bingung dan kurang
mengerti terkait materi. (Menanya)
30. Siswa
diberikan penilaian pada hasil karya setiap kelompok.
|
40 Menit
|
Kegiatan Penutup
|
31. Siswa
mendengarkan ulasan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru dan
menjawab kuis yang diberikan guru
Tahap 5: Kuis atau pemberian Evaluasi
32. Siswa
mengerjakan evaluasi untuk diambil penilaian
33. siswa
menyerahkan evaluasi yang telah dikerjakan
Tahap 6: Pemberian penghargaan kelompok
34. Guru memberikan penghargaan dalam berbagai bentuk
untuk kelompok belajar yang paling baik
35. Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa melakukan refleksi kesimpulan kegiatan
hari ini.
Kegiatan refleksi berikut ini:
l Apa
yang telah kamu pelajari hari ini?
l Apa
yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
l Apa
yang belum kaian pahami pada pembelajaran hari ini? (Mengkomunikasikan)
36. Siswa melakukan analisis kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (Critical
Thinking and Communication-4C
REMEDIAL
37. Siswa
diajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberikan dan mengajak siswa untuk
selalu berhemat energi (religius)
38. Menyanyikan
lagu daerah misalnya “ilir ilir” dari jawa atau “Butet” dari Tapanuli untuk
menambah rasa (Nasionalisme)
39. Kegiatan
belajar ditutup dengan doa. Doa dipimpin oleh siswa yang paling aktif dalam
kegiatan pembelajaran
|
20 Menit
|
10) Penilaian
a) Teknik penilaian
(1) Sikap spiritual dan sikap sosial
·
Tulis satu atau lebih
teknik penilaian sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dan
tuangkan dalam tabel berikut ini.
Contoh untuk sikap
spiritual dan sosial:
No
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Observasi
|
Jurnal
|
Lihat Lampiran...
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
|
2
|
Penilaian diri
|
Lihat Lampiran...
|
Saat pembelajaran usai
|
Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning)
|
|
3
|
Penilaian antar teman
|
Lihat Lampiran...
|
Setelah pembelajaran usai
|
Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning)
|
(2) Pengetahuan
No.
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Lisan
|
Pertanyaan (lisan)
dengan jawaban terbuka
|
Lihat Lampiran ...
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning)
|
2
|
Penugasan
|
Pertanyaan dan/atau
tugas tertulis berbentuk esei, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan,
isian, dan/atau lainnya
|
Lihat Lampiran ...
|
Saat pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai
pembelajaran (assessment as learning)
|
3
|
Tertulis
|
Pertanyaan dan/atau
tugas tertulis berbentuk esei, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan,
isian, dan/atau lainnya
|
Lihat Lampiran ...
|
Setelah pembelajaran usai
|
Penilaian pencapaian pembelajaran (assessment of learning)
|
4
|
Portofolio
|
Sampel pekerjaan
terbaik hasil dari penugasan atau tes tertulis
|
|
Saat pembelajaran usai
|
Data untuk penulisan deskripsi pencapaian pengetahuan (assessment of learning)
|
(3) Keterampilan
No
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Butir Instrumen
|
Waktu Pelaksanaan
|
Keterangan
|
1
|
Praktik
|
Tugas (keterampilan)
|
Lihat Lampiran ...
|
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
|
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
|
2
|
Produk
|
Tugas (keterampilan)
|
Lihat Lampiran ...
|
Saat pembelajaran berlangsung dan/atau setelah usai
|
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
|
3
|
Proyek
|
Tugas besar
|
Lihat Lampiran ...
|
Selama atau usai pembelajaran berlangsung
|
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
|
4
|
Portofolio
|
Sampel produk terbaik dari tugas atau proyek
|
Saat pembelajaran usai
|
Penilaian untuk pembelajaran dan sebagai data untuk penulisan deskripsi
pencapaian keterampilan
|
11) Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
ü
pembelajaran ulang
ü
bimbingan perorangan
ü
belajar kelompok
ü
pemanfaatan tutor
sebaya
ini berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian.
12) Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil
analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk :
ü
Tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi
ü
Meringkas buku-buku
referensi dan atau
ü
mewawancarai
narasumber.
Daftar Pustaka
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Asessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New
York & London: Addison Wesley Longman, Inc.
Cony
Semiawan. 1992. Pendekatan Keterampilan
Proses : Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Penerbit
Grasindo
Dick, W.,
& Carey, L. (2005). The systematic design of instruction. 6th
ed. New York, NY: Harper Collin
Gagne, Robert
M., Leslie J. Briggs & Walter W. Wager. (1992). Principles of Instructional Design (4th Ed). Fort Worth:
Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud
No 22 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. (2018). Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Mustaghfirin Amin.
(2019). Penyusunan
Instrumen Penilaian Berbasis Hots. Handout Makalah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Reigeluth,
Charles M. (1983). Instructional Design: Theories and Models. New York:
Lawrence Erlbaum Associates, Publ.
Reiser,
Robert A. & John Dempsey, eds. (2002). Trends and Issues in Instructional
Design and Technology. Upper Saddle River, NJ: Merrill-Prentice Hall.
Smith, P.
L., & Ragan, T. J. (1999). Instructional Design. New York MacMillan
Publishing Company.
Tim
Penyusun Modul. (2018) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Modul Pelatihan Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI).
Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tim Penyusun
Panduan. (2017) Panduan Geakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan
Terimakasih,membantu sekali
BalasHapus